Sabtu, 06 Juli 2013

Mimpi, dan Kebiasaan Iman Baru


Yesus mendekati mereka dan berkata, " Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, 
Aku menyertai kamu senantiasa kepada akhir zaman."
Mat 28: 18-20

Sebagai seorang katholik, kita diajarkan utk mengikuti ekaristi, devosi, dan membaca kitab suci. Namun harus saya akui, saya paling jarang membaca kitab suci, paling-paling hanya saat berangkat ke gereja, itupun kadang memperhatikan kadang tidak, sehingga kitab suci hanya tertumpuk begitu saja di atas meja. Namun sebuah mimpi "membangunkan" saya untuk melakukan kebiasaan iman baru. Dan mimpi tersebut adalah  mengenai diri saya yang meninggal.

Mimpi menakutkan itu saya alami beberapa tahun yg lalu. Dalam mimpi, saya seakan berada di sekitar halaman rumah saya, sama persis, tapi sangat sepi, tak ada manusia satupun yang saya temui. Dalam mimpi, sayapun seakan-akan seperti bermimpi ketika tahu saya sudah meninggal. Ada rasa takut, sedih, dan penyesalan luar biasa atas apa yg telah saya lakukan ketika masih hidup, namun semua sudah terjadi, saya tidak mungkin bisa kembali lagi ke dunia, semua sudah terlambat.. Lalu seperti ada sosok yang tidak saya lihat yang mengajak saya bicara, dan kami berkomunkasi dengan bahasa perasaan. Sosok itu bertanya, apakah saya mau tahu bagaimana saya meninggal, saya bilang tidak, saya tidak mau, saya takut, dan lebih baik saya tidak mengetahuinya... Usai berkata seperti itu, sayapun terbangun dari mimpi.... 
Selama 3 bulan, saya terus mencari-cari apa yang Tuhan inginkan dari saya, karena mimpi tentang kematian diri sendiri bukanlah mimpi biasa. Saya terus bertanya apa yang Tuhan ingin rubah dari saya, hingga suatu hari mata saya menatap tumpukan kitab suci perjanjian baru  yang sedikit berdebu, yang tidak pernah saya buka. Entah kenapa saya seperti menemukan jawaban yg selama ni saya cari berbulan bulan itu. Ya, saya memang harus membaca kitab suci, sebagai wujud perubahan kebiasaan iman yang baru. Saya pun mulai membuka kitab suci dari tulisan pertama santo Matius, dan saya tekatkan utk membaca setiap hari beberapa ayat. Dan puji syukur Gusti Yesus, sampai hari ini saya sudah membaca 1 3/4 "putaran" kitab suci. Berapa lama saya menyelesaikan 1 kitab suci  bukanlah hal penting, krn menurut saya yang terpenting adalah kebiasaan iman baru yang telah saya lakukan. Namun saya menyadari banyak sekali pemahanan ayat2 yang belum saya mengerti, atau kadang2 lupa kalau ditanya teman, namun saya percaya semua adalah proses belajar, dan akan ada banyak jiwa indah yang membantu saya untuk semakin memahami isi dari kitab suci tersebut.

Mari kita semua merenung akan perubahan kebiasaan iman apa yang Tuhan mau dalam diri kita masing2, sehingga kita benar2 menjadi seorang katholik sejati dan ikut serta menyebarkan kebenaran injil ke suruh umat manusia.
Salam Teduh ...

Yogya, 6 Juli 2013, sepulang dari gereja

=========================================================

Kata-kata Yesus terfavorit:
"Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"

Menurut saya itu adalah kata-kata Yesus yang paling dalam dan sangat menyentuh hati saya dibanding yang lain, dan saya selalu merinding ketika membaca atau mendengarnya. Kata-kata Yesus yang memberi penguatan luar biasa bagi manusia di tengah dunia yang semakin renta ini. Semoga Andapun juga menyukai kata-kata Yesus tersebut seperti saya