"Ketika aku berdoa lewat tanda salib yang kubuat,lewat butir-butir rosario dalam jari jemariku, maka suara keheningan itu tiba.."
Eli Kristiana
Selain peristiwa di atas, ada hal lain yang juga ingin saya bagi. Suatu malam saya ingin sekali berdoa rosario. Padahal pikiran dan kata hati saya sedang tidak sejalan. Di hari itu ada hal yang buat saya sangat emosi akan sesuatu yang tidak bisa saya ceritakan disini. Biasanya saat emosi saya akan menunda semua hal yang menyangkut rohani, sampai pikiran ini tenang. Tapi rasa-rasanya saya memang "disuruh" Tuhan untuk tetap berdoa rosario. Jadilah saya meraih rosario saya dan mulai berdoa.
Saya sendiri sudah bisa menebak apa yang terjadi. Tiap-tiap butir rosario menjadi semacam "penyiksaan" batin untuk saya. Saya tetap saja marah dan kecewa akan situasi yang sedang terjadi, namun di satu sisi saya harus fokus berdoa. Sempat saya berencana berhenti hingga saya siap, namun seperti suara hati ini berbisik, "Tidak, saya tidak boleh berhenti, saya harus menyelesaikan rosario ini, apapun yang terjadi di pikiran ini!" Lalu saya teringat akan jalan salib, anggap saja ini jalan salib saya, yang berat, penuh perjuangan...
Setelah berpikir seperti itu eh lha kok saya merasa lebih ringan dalam rosario, dan mampu menyelesaiakannya dengan baik. Bukan kekuatan pikiran saya sebagai manusia, namun kebaikan Tuhanlah yang meringankan saya. Amin.
Salam teduh...
Yogyakarta, 19 Okt 2015
kristianaeli@gmail.com