"Apa untungnya bagi seseorang kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya
tetapi ia kehilangan hidupnya?"
(mat 16 : 26 )
Ya, saya mencoba untuk membaca lembar demi lembar, hingga selesai, hingga saya bisa menyimpulkan bahwa saat seseorang tengah berada di titik damai, maka ia telah siap menerima kematian itu.
Sebagai manusia biasa, jelas saya tidak siap, banyak hal yang belum saya raih di dunia ini, belum banyak yang saya lakukan, tapi sebagai manusia beriman, kita harus percaya bahwa Yesus telah berkorban hingga mati untuk kita, sehingga kita tidak perlu khawatir karena setelah kematian api penyucian itu ada, dan ada bunda Maria yang menemani. Namun sudahkah kita memberikan apa yang menjadi hak Tuhan yaitu kesetiaan dalam iman? Sudahkah kita memberikan apa yang menjadi hak manusia lain dimana Yesus ada di dalam mereka?
Mari melakukan semampu kita, selalu ingat dan waspada godaan dunia, selalu datang kepada Tuhan tidak hanya saat kita butuh, tapi kapanpun. Kita diberi 1440 menit seharinya, bisakah kita membuka dan menutup hari dengan datang kepadanya? Kita diberi 7 hari dalam seminggu, hanya satu hari saja seminggu bisakah kita duduk diam di dalam gereja? Jika maksimal tidak bisa kita berikan, maka minimalpun Tuhan akan menerimanya, karena sebegitu baiknya Tuhan, sekali lagi karena sebegitu baiknya Tuhan...
Salam teduh.
Yogya, 26 Sept 2015, pagi.
kristianaeli@gmail.com