Dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan kepada kita
Roma 5: 4-5
Jika biasanya saya menulis apa yang saya lihat, apa yang saya dengar dari orang-orang diluar lingkup pribadi saya, maka kali ini saya mencoba untuk menggali hal-hal yang menyangkut diri saya dalam lingkup paling kecil, keluarga saya...
Saya terlahir bukan dari keluarga religius, bahkan bapak dan 99% keluarga besar bukan kristiani. Sedang dari pihak Ibu, hanya ibu dan paman saja yang katholik. Tapi puji syukur Gusti Allah, ibu tetap menjaga kekatholikannya dan mendidik saya beserta dua saudara saya menjadi katholik, bahkan sayapun bisa bebas ke gereja dan dibaptis. Sejujurnya tidak ada yang mudah dalam perbedaan agama di keluarga saya. Tidak ada simbol-simbol agama di rumah saya (kecuali kamar saya dan saudara), bahkan sentimen-sentimen keagamaan kerap mewarnai keseharian kami, tapi semua saya terima apa adanya, inilah keluarga saya, tempat saya tumbuh, belajar memaknai hidup, walau saya harus terus berjuang utntuk melindungi hati saya...
Kadang ada perasaan iri melihat keluarga-keluarga lain yang bisa memasang salib dan daun palma di atas pintu rumah, memasang gambar-gambar rohani, atau rumahnya dijadikan tempat sembahyangan, tapi sekali lagi tidak apa-apa... tidak apa-apa... Karena saya percaya, iman akan selalu memberikan pengharapan. Pengharapan pada diri saya untuk bisa memiliki sebuah altar kecil dalam rumah tangga saya kelak, dimana saya dan suami bisa membentuk keluarga katholik, menjadi terang bagi keluarga besar dan para tetangga, mendidik anak-anak secara katholik, bisa ke gereja bersama-sama, merayakan malam natal yang syahdu dan terutama memasang salib serta daun palma di ruang tamu saya... Dan saya percaya, imanlah yang memberikan pengharapan bagi saya untuk bisa mendapatkan semua hal tersebut... Amin
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Doa favorit dalam Madah Bakti : Litani Kehadiran Allah (MB 18)
Hadirlah disini ya Allah tinggal di tengah kami
Hadirlah dsini terangilah hidup kami.
...................................
...................................
Jadilah Engkau masa depan , bagi hidup kami disini
Pada dikau kami percaya, dalam Dikau yang hidup.
Engkau tak pernah mengecewakan orang yang percaya Padamu
Selain doa-doa utama, doa Litani Kehadiran Allah adalah doa yang sangat sering saya doakan, terutama ketika saya merasa sangat lemah, sedang terluka batin saya, dan membutuhkan penguatan. Padahal dulu saya tidak pernah "menyentuh" doa tersebut, dan selalu melewatinya, mungkin karena memakai kata "litani", karena jujur saya tidak mengerti arti kata litani, dan kata tsb cukup sangat asing di telinga saya. Hingga pernah suatu kali saya merasa sangat down, dan satu waktu saya berdoa hampir semua doa- doa yang ada di Madah Bakti, terutama yang tidak pernah saya pakai untuk berdoa, dan saya menemukan penguatan dari doa Litani tersebut, sehingga akhirnya sayapun rajin berdoa Litani Kehadiran Allah sampai saat ini...