"Pujian bagi-Mu, Ya Kristus,
cahaya yang bersinar dalam kegelapan."
Saat malam tiba, kita menyalakan lampu atau penerangan lain untuk mengusir gelap. Terang membuat kita nyaman, aman dan mempermudah kita dalam melakukan apapun. Namun tidak selamanya gelap itu tidak baik dan membuat kita tidak nyaman, seperti kisah saya beberapa waktu lalu saat mengunjungi Ganjuran.
Bersama seorang teman, saya berboncengan kesana sore hari dalam suasana hujan, dan sampai disana ketika gelap tiba. Waktu itu misa di gereja Ganjuran sudah dimulai, dan teman saya mengajak untuk ikut misa, tapi saya pikir sudah terlambat agak lama, jadi saya putuskan untuk langsung saja berdoa di candinya.
Karena gerimis masih turun, saya mengambil tempat duduk agak ke barat, dibawah tenda, agar kami tidak kehujanan. Saya kemudian duduk dan memulai doa saya. Setelah beberapa waktu berdoa, tiba-tiba saja lampu padam. Seluruh area Ganjuran gelap gulita. Agak kaget juga saya, karena ini pertamakalinya saya berdoa dalam suasana gelap, sepi, gerimis, dingin, dan hanya beberapa lilin di dekat altar candi saja yang menerangi, namun cahayanyapun tidak sampai tempat duduk saya.
Biasanya dalam suasana sedikit 'mencekam' itu, saya merasa takut, tapi kok saya justru merasakan perasaan yang teduh sekali. Saya merasa jauh lebih nyaman berdoa dalam suasana seperti itu. Suasana ketika titik-titik hujan, angin semilir, pendar lilin, dan sayup-sayup suara misa yang justru membuat saya seperti bersatu dengan alam semesta, dan Tuhan terasa dekat sekali....
Entah berapa menit telah lewat, dan saya masih saja berdoa hingga lampu kembali menyala.
Sekelumit pengalaman di atas, membuat saya berfikir, gelap ternyata tidak selalu buruk dalam hidup kita. Dalam situasi gelap, baik gelap dalam arti sesungguhnya atau ketika kita dalam pencobaan, nama Tuhan justru lebih sering kita sebut, kita justru mencarinya, dan kehadirannya justru terasa sangat dekat dalam hidup kita.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah kita harus menghadirkan dahulu kegelapan dalam hidup kita baru kita menyadari bahwa Tuhan hadir dalam hidup kita? Mari kita renungkan bersama-sama...
Salam Teduh...
Yogya, minggu siang 6 April 2014
kristianaeli@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar