Bless The Lord
Pujilah Tuhan, Pujilah Nama-Nya
Pujilah Tuhan, sumber kehidupan
Ketika memliki sebuah permohonan, saya kadang bingung, cara seperti apa yang paling cepat dikabulkan Tuhan. Ada yang bilang untuk doa novena 3x salam maria, ada yang bilang doa koronka, ada juga yang bilang agar ziarah kesana ziarah kesini, saking banyaknya nasihat, kadang saya jadi bingung. Kalaupun saya lakukan, belum tentu juga akan terkabul, sehingga menjadikan rasa malas muncul untuk berusaha lagi.
Saya pernah seperti itu, dari novena 3 hari berturut-turut sampai yang 9 hari berturut-turut pernah dan menurut saya itu yang paling berat, karena saya paling tidak mudah untuk disiplin dalam berdoa panjang di jam yang sama, kadang malas, kadang tidak mood, mengantuk (kalau malam hari), dan banyak alasan lainnya. Lalu ketika perjuangan saya tersebut tidak membuahkan hasil, muncullah rasa "eneg" akan doa novena, sehingga saya tidak mau bernovena lagi. Namun rupanya Tuhan ingin saya bernovena lagi, lewat sebuah "kebetulan".
Suatu ketika saat saya membuka lemari untuk mengambil sesuatu, tiba-tiba secara tidak sengaja kertas panduan doa novena saya terjatuh sampai bisa keluar dari lemari dan masuk kolong tempat tidur. Waduh, ada apa ya, karena saya paling sensitif jika terjadi sesuatu yang menyangkut sarana rohani saya. Waktu itu yang ada di pikiran saya hanyalah pertanyaan apa saya disuruh novena lagi ya, tapi jujur saya males sekali harus doa itu, sehingga akhirnya baru beberapa hari kemudian saya berdoa, itupun hanya novena 1x, dengan permohonan yang tidak semantap dulu, jadi ya hanya sekedar curhat dan sarana kewajiban saya melakukan "keinginan" Tuhan.
Eh, tanpa saya duga di tanggal 16 Oktober 2014, tepatnya sehari setelah saya novena, permohonan saya dikabulkan Tuhan
Dari peristiwa itu, saya jadi mengambil kesimpulan, bahwa jika ada sinyal-sinyal Tuhan untuk saya melakukan suatu hal rohani walau saya mungkin tidak menyukainya, maka akan AKAN SAYA LAKUKAN SAJA, karena mungkin itu salah satu cara Tuhan untuk menjawab doa kita.
Salam teduh..
Yogya, Oktober-November 2014
kristianaeli@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar